Tata Ruang Kota Kembang

Kota Bandung, Source: Dreambig Travel

Halo Sahabat lingkungan, kali ini admin ingin membagikan informasi menarik terkait dengan Tata Ruang Kota Kembang, yu kita mulai.

Kota Bandung atau dengan nama lain kota kembang adalah ibu kota dari provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tata ruang kota Bandung memiliki peran penting dalam menentukan kualitas hidup penduduknya. Artikel ini akan membahas beberapa detail tentang tata ruang kota Bandung.

  1. Sejarah Tata Ruang Kota Bandung Tata ruang kota Bandung telah mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak awal berdirinya. Pada tahun 1810, kota Bandung masih berupa sebuah desa kecil yang terletak di antara dua sungai, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum. Pada awal abad ke-20, kota Bandung mulai berkembang pesat sebagai pusat perekonomian dan pendidikan di Jawa Barat. Hal ini mengakibatkan perubahan tata ruang kota Bandung yang semakin kompleks, dengan penambahan jalan-jalan baru, kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hunian.
  2. Zonasi Kota Bandung Tata ruang kota Bandung telah dibagi menjadi beberapa zona, seperti zona hunian, zona komersial, zona industri, zona hijau, dan zona transportasi. Zona hunian berada di sekitar pusat kota, dan biasanya terdiri dari bangunan bertingkat seperti apartemen dan kondominium. Zona komersial terletak di sekitar pusat kota dan merupakan tempat bagi berbagai pusat perbelanjaan, toko, dan restoran. Zona industri terletak di pinggiran kota, dan terdiri dari berbagai pabrik dan perusahaan manufaktur. Zona hijau merupakan area yang dijaga keasriannya dan memiliki fungsi sebagai ruang terbuka hijau di kota Bandung. Zona transportasi terdiri dari jalan, jembatan, rel kereta api, dan bandara.
  3. Rencana Tata Ruang Kota Bandung Untuk menjaga keberlangsungan tata ruang kota Bandung yang baik, Pemerintah Kota Bandung telah membuat berbagai rencana dan kebijakan tata ruang. Salah satu rencana tata ruang terbaru adalah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung tahun 2018-2038. Rencana ini menetapkan beberapa target pembangunan, seperti pengembangan transportasi publik yang lebih baik, pembangunan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru, dan pemeliharaan lingkungan hidup yang lebih baik.
  4. Masalah Tata Ruang Kota Bandung Meskipun telah ada rencana dan kebijakan tata ruang yang dibuat oleh pemerintah kota Bandung, masih terdapat beberapa masalah yang perlu diatasi. Salah satu masalah terbesar adalah kemacetan lalu lintas di kota Bandung, terutama di jam sibuk. Pemerintah kota Bandung telah mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi masalah ini, seperti pengembangan transportasi publik yang lebih baik dan pemberian sanksi kepada kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas. Masalah lainnya adalah pertumbuhan bangunan yang tidak terkendali di beberapa daerah di kota Bandung, yang dapat mengganggu tata ruang dan lingkungan kota. Pemerintah kota Bandung telah mengambil langkah-langkah untuk memperketat aturan pembangunan dan memperbaiki sistem perizinan.
  5. Pengembangan Transportasi Publik Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, Pemerintah Kota Bandung telah mengembangkan transportasi publik yang lebih baik dan ramah lingkungan. Salah satu contohnya adalah pengembangan sistem angkutan cepat, seperti kereta api bandara (Airport Railink) dan bus rapid transit (Trans Metro Bandung). Selain itu, pemerintah kota Bandung juga mendorong masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dengan menyediakan jalur sepeda yang aman dan nyaman.
  6. Pemeliharaan Lingkungan Hidup Pemerintah kota Bandung juga memperhatikan pemeliharaan lingkungan hidup dalam tata ruang kota Bandung. Salah satu program yang dicanangkan adalah program “Bandung Lestari”, yang bertujuan untuk menjadikan kota Bandung sebagai kota yang hijau, bersih, dan sehat. Program ini meliputi penanaman pohon, pengelolaan sampah, dan pengembangan pariwisata hijau.
  7. Pemulihan Kawasan Bersejarah Kota Bandung memiliki beberapa kawasan bersejarah yang menjadi saksi bisu dari sejarah perkembangan kota ini. Beberapa kawasan bersejarah tersebut adalah Gedung Sate, Jalan Braga, dan Jalan Asia Afrika. Pemerintah kota Bandung telah memulai program pemulihan kawasan bersejarah ini dengan tujuan untuk memperbaiki infrastruktur dan mengembangkan pariwisata di kawasan tersebut.

Dalam kesimpulannya, tata ruang kota Bandung merupakan aspek penting dalam menentukan kualitas hidup penduduknya. Pemerintah kota Bandung telah membuat berbagai kebijakan dan rencana tata ruang untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dan menjaga keberlangsungan kota Bandung yang baik. Beberapa program dan inisiatif, seperti pengembangan transportasi publik, pemeliharaan lingkungan hidup, dan pemulihan kawasan bersejarah, diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi tata ruang kota Bandung.

Pertek Emisi Udara merupakan persetujuan teknis yang
harus dimiliki oleh usaha yang menghasilkan emisi udara
yang dilepas ke atmosfer. Penyusunan Pertek Emisi mengacu pada
PermenLHK No. 22 tahun 2021 dan PermenLHK 5 tahun 2021 

Pelatihan ini mengkaji secara komperhensif mengenai regulasi pengelolaan limbah
B3, pengelolaan limbah B3, identifikasi sistem tanggap darurat limbah B3, sistem dokumentasi limbah B3, dan memahami cara penanggulangan pencemaran dan pemulihan lingkungan hidup, mempersiapkan serta menyusun dokumen Pertek Limbah B3.

Pada pelatihan pemodelan kualitas udara menggunakan AermodCalpuffHysplit, peserta akan lebih memahami
bahwa dalam penggambaran proses pencemaran udara akan membutuhkan semua komponen/variabel pembentuknya lalu dengan menggunakan representasi logika dan matematika akan didapat pemodelan dari kualitas udara.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan ilmu dan wawasan tentang menyusun dokumen KLHS dan RPPLH yang ideal dan komprehensif.
Melalui pelatihan ini peserta akan belajar dari mulai tata cara menyusun KLHS dan RPPLH sampai dengan analisis data dan metode yang
digunakan.